Rabu, 14 April 2010

Calon Walikota Medan Mulai Tebar Janji


Sembilan kandidat walikota Medan sudah mulai menebar janji sebelum masa kampanye dan pemilihan tiba. Janji mereka kali ini, memberikan angin segar kepada para pengusaha dengan berjanji akan memotong segala tetek bengek birokrasi bila nantinya mereka terpilih menjadi walikota.

Tebar janji itu menyeruak saat digelarnya “Dialog Terbuka Membedah Visi Ekonomi Para Calon Walikota Medan,” oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Medan, di JW Marriott Medan, Rabu (14/4) kemarin.

Sembilan dari sepuluh calon walikota juga berjanji, bakal memfokuskan perhatian lebih kepada kalangan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan bagaimana lebih mendorong

Jhon Tafbu Ritonga, pengamat ekonomi yang didaulat sebagai moderator melontarkan sejumlah pertanyaan menyangkut seputar ekonomi, pendidikan dan kesehatan, kepada para calon walikota dan mereka berkesempatan menjawab satu dari pertanyaan yang diajukan.

Calon walikota Djoko Susilo, misalnya, berjanji akan menggratiskan biaya perizinan selama setahun dan mengawasi secara ketat saat proses birokrasi itu berlangsung. Dia berkeyakinan dunia usaha akan berjalan baik, jika perangkat pemerintah mendukung pengusaha dengan penciptaan iklim berusaha yang aman dan nyaman.

“Jangan seperti saat ini, belum apa-apa sudah keluar uang banyak ngurus izin. Pedagang kecil seperti warkop harus ditata dengan baik. Bagi pedagang menengah besar, pemerintah harus mampu memediasi dan berfungsi sebagai alat kontrol,” ucap dia.

Pendapat tak jauh beda diutarakan Sigit Pramono Asri, saat menjawab apa yang akan dia perbuat jika terpilih sebagai orang nomor satu di Medan. Menurutnya, pedagang skala kecil dan besar mesti difasilitasi guna memperoleh kemudahan ketika berusaha, mengingat ketidakpastian hukum kerap menjadi batu sandungan pengusaha.

“Perlu adanya kajian ulang terhadap perda-perda. Seperti halnya perda genset. Di tengah krisis energi, pengusaha masih dibebankan retribusi. Pelayanan perizinan juga harus konsisten sehingga jaminan iklim usaha kondusif terjaga,” tukasnya.

Sedangkan Sofyan Tan, kandidat lainnya mengutarakan penciptaan daya beli dan good governoor menjadi prioritas penting memajukan perekonomian dan usaha di Kota Medan.

“Dengan 17 perizinan untuk bangun sebuah restoran dan proses mengurus IMB selama berbulan-bulan, sangat tidak efisien dan merugikan dunia usaha. Di sinilah perlu peran pemerintah sebagai fasilitator dan menciptakan kekondusifan dunia usaha,” jabar dia.

Sementara itu, Maulana Pohan fokus pada persoalan infrastruktur di Kota Medan seperti drainase, perbaikan jalan, serta sarana prasarana penunjang kenyamanan pengusaha. Dia juga menilai, pentingnya sinergitas antara pengusaha (Kadin) dan pemerintah untuk mendorong roda perekonomian.

Indra Sakti Harapan menyoroti soal kebijakan China Asean Free Trade Agreemen (C-AFTA) dan bagaimana memberikan porsi lebih terhadap pedagang kecil serta pengusaha yang bisa menyerap tenaga kerja.

Sementara, Ajib Shah memilih mendaulat wakilnya Binsar Situmorang untuk menjawab pertanyaan panelis. Dengan alasan telah memiliki janji, Ajib meninggalkan ruang debat setelah memberikan kalimat pembuka, sebelum acara debat kandidat dimulai.

Untuk calon Bahdin Nur Tanjung, rektor UMSU ini lebih terfokus menjawab pertanyaan tentang bagaimana memajukan dunia pendidikan, begitu juga dengan kandidat lainnya Sjahrial Anas cenderung menyoroti perbaikan seputar bidang kesehatan di Kota Medan.

Sejumlah komitmen dilontarkan Rahudman tak jauh beda soal kondusifitas. Dia juga berjanji dalam program kerjanya akan merangsang peningkatan produktivitas kegiatan ekonomi, pendapatan per kapitas, daya beli serta revitalisasi pasar modern.

Salah satu pengusaha di bidang properti yang enggan disebutkan namanya berpendapat, meski berkompeten di bidangnya masing-masing, namun janji para calon walikota mendatang dinilai belum mampu menyakinkan dunia usaha bahwa mereka serius memperbaiki kerumitan birokrasi.

“Selama ini birokrasi tetap menjadi masalah. Namun, tak kunjung terselesaikan. Tapi, bukan itu saja, pembangunan infrastruktur juga penting. Apa mereka bisa jamin itu terselesaikan,” ucapnya miris.

Sumber: http://www.medantalk.com/calon-walikota-medan-mulai-tebar-janji/#ixzz0l6uDRklR
Posted by Dedi Coky | Medan Talk On April - 15 - 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Liputan Informasi Umum & Syari'ah

Liputan Informasi Koperasi Ekonomi Syariah Kemenneg KUKM Bank Syariah Dalam Negeri Informasi iB Kebijakan Bank Komunitas Dinas Koperasi dan UKM Politik Ekonomi Mikro Koperasi Syariah Bank indonesia Internasional Republika Online BMT Berbagi Pengalaman Resensi Buku APBN LKM Pasar Tradisional Pembiayaan Asbanda Asbisindo Bank Muamalat Indonesia (BMI) Bank Umum Syari'ah (BUS) Karir Manajemen Motivasi Perbanas Perbankan Syari'ah Bank Indonesia Perbarindo RAPBN Riba Suku Bunga ATM Ahad-Net International Al Ijarah Finance (Alif) Antara Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) BBM Bersubsidi BNI Syari'ah BPH Migas BPPN BPRS BTN Syari'ah Bagi Hasil Bank Pembangunan Asia (ADB) Bank Pembangunan Islam (IDB) Beras Cerita Sukses DPR Dinar dan Dirham Exer Indonesia GAIKINDO GS Engineering Contruction Corp Gross Tones (GT) Gula Industri Kecil Joint Financing Auto Muamalat K-link Kelompok Bank Indonesia Kerjasama Konversi Bank Syariah Koperasi Internasional Korea investment dan Securities Co Korean Association of Church Communication Kredit Usaha Rakyat Lembaga Penjamin Simpanan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteri ESDM Menteri Koordinator Perekonomian Menteri Perdagangan Menteri Perindustrian Minyak Tanah Multi Level Marketing Syari'ah(MLMS) Nasabah Nelayan Obligasi Syari'ah Offshore Corporate Service One Day Approval Organisasi Buruh Internasional (ILO) Otomatif PDB PNBP Pameran Pasar Petisah Medan Pastor Pemegang Saham Pendidikan Perbankan Perikanan Pertamina Premium Produk Properti PusKopSyah BMT Sumut Real Estate Real Time Online SBI SUKUK Situs Berita APIndonesia.Com Solar Sorak Finanial Holdings Pte Ltd Tabungan Tehnologi Teroris Tim Keuangan Syari'ah Korea UFO BKB Uang Palsu Unit Jasa Keuangan Mikro Unit Usaha Syari'ah Utang Indonesia