Sukses Besar dengan Intervensi Allah
* Pengarang:
Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec (Nio Gwan Cung)
* Penerbit: Tazkia Publishing
* Jumlah halaman: 262 (plus xxii)
* Penulis Resensi: Rocky Marcyano
Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec (Nio Gwan Cung)
* Penerbit: Tazkia Publishing
* Jumlah halaman: 262 (plus xxii)
* Penulis Resensi: Rocky Marcyano
Kita mungkin berat untuk berlama-lama berdoa, memohon kepada Allah Sang Maha Penguasa jagat raya, padahal siapa yang telah memberi kita kecukupan rizki?
Doa merupakan senjata ampuh yang mana dapat membuka sekat-sekat penutup rizki, juga merupakan obat bagi jiwa kita, dan suatu nilai plus apabila kita mampu menghafal Asma'ul Husna nama-nama Allah yang mulia.
"Allah mempunyai nama-nama yang baik (Asma'ul Husna), maka berdoalah dengan menyebut nama-nama itu..." (QS. Al-A'raf [7]:180).
Inilah sekilas isi dari buku karya Muhammad Syafi’i Antonio dengan judul "Sukses Besar dengan Intervensi Allah: The Power of Doa with Asmaul Husna for Success in Businesss in Life" yang diterbitkan Tazkia Publishing.
Dalam buku terbarunya ini, Syafi’i ingin mengajak kita memaknai Asma'ul Husna yang merupakan atribut milik Allah sekaligus merupakan hak prerogatif-Nya, mustahil ada mahluk yang mampu "memiliki" atau "melaksanakan" Asmaul Husna. Oleh karenanya, sudah selayaknya menjadikan satu-satunya tempat bergantung, bukan sebaliknya justru orang selama ini banyak yang menuhankan harta bendanya.
Menurut penelaahan Syafi’i, minimal ada lima upaya (bagian) dalam mengoptimalkan Asma’ul Husna sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu:
1.Mengenal Allah lebih dekat lagi melalui nama dan sifat-sifat-Nya.
2.Memohon segala kebutuhan kita hanya kepada Allah karena dia adalah As-Sami’ dan Al-Bashir .
3. Mengadukan segala bentuk keluh kesah dan penderitaan kita karena Dia begitu lembut dengan sifatnya yang Al-Lathif.
4. Meminta Perlindungan dari segala kekhawatiran maupun bahaya yang di tebar makhluk-makhluk-Nya.
5. Belajar Dan Meneladani tingkat tertinggi yang mampu dicapai oleh seorang hamba terhadap Allah melalui asma’ul husna adalah belajar dari sifat-sifat-Nya yang mulia serta meneladani karakter-Nya yang terpuji.
Mungkin selama ini kita hanya mengetahui Asma’ul Husna hanya berjumlah 99 nama. Padahal hadits tersebut menurut pendapat sebagian cendikiawan merupakan bukan suatu pembatasan tetapi berbentuk informasi. Artinya, Allah memiliki 99 nama dan Allah masih memiliki nama-nama lain.
Imam Qurtubi misalnya, dalam al-kitab al-asna fi syarh al asma’alhusna beliau menghimpun tidak kurang dari 200 Asma’ul Husna. Lain halnya dengan Imam Tobatoba’I dalam tafsir Al-Mizan menyusun Asma’ul Husna tak kurang dari 127 nama, sedangkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa terdapat bagian ulama yang menghimpun Asma’ul Husna lebih dari 1000 nama.
Ibarat makan yang tak pernah di lupakan, begitupun juga dengan doa yang wajib kita jadikan sebuah kebiasaan harian. Dalam bab 2 di jelaskan tentang waktu-waktu mustajab doa, serta kiat-kiat bagaimana doa kita segera diijabah Allah.
Pada bagian bab 3 buku ini mengajak kita memahami 99 asma’ul husna lewat untaian do’a yang ma’tsur maupun gubahan dari ulama besar seperti Abbas Aqqad dan Ahmad Syarbashi.
"Jangan berjuang sendirian, ajaklah Allah masuk kedalam proses perjuangan anda menuju sukses dalam bisnis, meniti karir yang cemerlang, menempuh jenjang studi , menciptakan keharmonisan keluarga dan berjuang dalam pembangunan menuju Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera. Undanglah Allah untuk melakukan akselerasi dan intervensi melalui asma-asma-Nya," demikian pesan penulis diakhir bukunya.
Sumber: http://www.niriah.com/buku/5id18.html