Jumat, 27 Agustus 2010

Indonesia Termahal dalam Mendapatkan Dana Investasi

Jakarta, (APIndonesia.com). Laporan Penelitian tentang Hambatan Kritis Pembangunan di Indonesia yang dilakukan secara gabungan antara Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Pembangunan Islam (IDB), dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jakarta, Selasa (10/8/2010) tentang biaya mendapatkan dana investasi di Indonesia dilaporkan tertinggi di Asia Tenggara yang mengakibatkan rendahnya pencairan kredit yang dilakukan oleh perbankan di dalam negeri.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, tingkat suku bunga riil Indonesia relatif tinggi.

Sejak tahun 1997, atau pada saat krisis moneter melanda, suku bunga pinjaman Indonesia lebih tinggi dibanding suku bungan pinjaman di kawasan Asia Tenggara. Pada Desember 2009, suku bunga injaman riil di Indonesia dilaporkan mencapai 10,9 persen

Dibandingkan negara lain, suku bunga pinjaman riil itu jauh lebih tinggi.  Malaysia dengan suku bunga pinjaman riilnya hanya mencapai 3,8 persen, Filipina 3,8 persen, Singapura 6,1 persen,Thailand yang hanya 2,3 persen.

Laporan ini menyebutkan penyebab tingginya suku bunga pinjaman di Indonesia, diantaranya  tingginya ongkos untuk meminjan dana di Indonesia. Kedua, rendahnya tingkat saving (tabungan) masyarakat di Indonesia serta fungsi intermediasi lembaga keuangan domestik yang tidak efisien.

Mohammad Ehsan Khan (Ekonom Utama ADB), mengatakan, masalah yang muncul di Indonesia adalah beralihnya keinginan investor besar untuk mendapatkan pendanaan dari bank. "Mereka cenderung mengalihkan perburuan dananya ke obligasi, terutama dari pasar luar negeri," ungkapnya. (KPS)

Sumber: Situs Berita APIndonesia.Com, Tuesday, 10 August 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Liputan Informasi Umum & Syari'ah

Liputan Informasi Koperasi Ekonomi Syariah Kemenneg KUKM Bank Syariah Dalam Negeri Informasi iB Kebijakan Bank Komunitas Dinas Koperasi dan UKM Politik Ekonomi Mikro Koperasi Syariah Bank indonesia Internasional Republika Online BMT Berbagi Pengalaman Resensi Buku APBN LKM Pasar Tradisional Pembiayaan Asbanda Asbisindo Bank Muamalat Indonesia (BMI) Bank Umum Syari'ah (BUS) Karir Manajemen Motivasi Perbanas Perbankan Syari'ah Bank Indonesia Perbarindo RAPBN Riba Suku Bunga ATM Ahad-Net International Al Ijarah Finance (Alif) Antara Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) BBM Bersubsidi BNI Syari'ah BPH Migas BPPN BPRS BTN Syari'ah Bagi Hasil Bank Pembangunan Asia (ADB) Bank Pembangunan Islam (IDB) Beras Cerita Sukses DPR Dinar dan Dirham Exer Indonesia GAIKINDO GS Engineering Contruction Corp Gross Tones (GT) Gula Industri Kecil Joint Financing Auto Muamalat K-link Kelompok Bank Indonesia Kerjasama Konversi Bank Syariah Koperasi Internasional Korea investment dan Securities Co Korean Association of Church Communication Kredit Usaha Rakyat Lembaga Penjamin Simpanan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteri ESDM Menteri Koordinator Perekonomian Menteri Perdagangan Menteri Perindustrian Minyak Tanah Multi Level Marketing Syari'ah(MLMS) Nasabah Nelayan Obligasi Syari'ah Offshore Corporate Service One Day Approval Organisasi Buruh Internasional (ILO) Otomatif PDB PNBP Pameran Pasar Petisah Medan Pastor Pemegang Saham Pendidikan Perbankan Perikanan Pertamina Premium Produk Properti PusKopSyah BMT Sumut Real Estate Real Time Online SBI SUKUK Situs Berita APIndonesia.Com Solar Sorak Finanial Holdings Pte Ltd Tabungan Tehnologi Teroris Tim Keuangan Syari'ah Korea UFO BKB Uang Palsu Unit Jasa Keuangan Mikro Unit Usaha Syari'ah Utang Indonesia