UKM Sebagai Tantangan dan Peluang Dalam Kerjasaman Perdagangan RI-Italia 2010
Jejaring perdagangan bilateral RI-Italia telah diperluas melalui kehadiran ITPC Milan sejak pertengahan 2008 lalu, khususnya lewat kerjasama ITPC Milan dengan AICE (Asosiasi Pengusaha Ekspor-Impor Italia). Langkah ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan institusional antara Kemendag RI yang diwakili Ahmad Firdaus Sukmono (Sekretaris BPEN) dan Claudio Rotti (Presiden AICE). Pertemuan berlangsung di sela-sela Indonesian Country Presentation yangdigelar ITPC Milan di pertengahan Maret tahun lalu. Adapun di awal tahun ini, bersama 50 peserta lain dari kalangan media, pengusaha ekspor-impor Italia, dan institusi perwakilan perdagangan internasional di Italia, ITPC Milan berkesempatan menghadiri Annual General Assembly AICE.
Bertema Sistem Perdagangan Italia dan Tantangan dalam Menembus Pasar Internasional, pertemuan tahunan tersebut menampilkan Adolf Urso (Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Internasional Italia) dan sejumlah pejabat pemerintah daerah urusan perdagangan internasional semisal Carlo Sangalli (Presiden Confcommercio, perusahaan pariwisata di Milan), Romano La Russa (pejabat urusan industri, UKM, dan koperasi provinsi Lombardia), dan Pier Andrea Chevallard (Sekjen Kadin Milan).
Fenomena “low cost internationalisation” pada 2009, yang dipicu orientasi pengusaha Italia ke kawasan Afrika Utara dan Teluk Persia, telah meningkatkan jumlah pengangguran dan menurunkan industri serta amortisasi sosial Italia secara nasional. Rotti dalam sambutannya menekankan, meski masih dalam periode krisis global, prestasi perdagangan internasional Lombardia hingga September 2009 mencapai 69,6 milyar Euro untuk impor (32,4% dari nilai impor nasional Italia yang bernilai 214,8 milyar Euro). Sedangkan ekspor Lombardia yang mencapai lebih dari Berita Perdagangan bersumber dari artikel dan liputan dari dalam atau dari luar Kemendag, berbagai tulisan di berbagai media lokal dan asing, kawat berita dari berbagai Perwakilan RI di luar negeri, dan informasi dari instansi/dinas perdagangan di daerah.
Materi disunting dan diolah kembali oleh Staf Komunikasi Pimpinan pada Pusat Humas Kementerian Perdagangan.
60 milyar Euro (28,6% dari nilai ekspor nasional Italia sebesar 209,79 milyar Euro) turun sebesar 22,6% dibanding tahun lalu. Sekadar catatan, Lombardia merupakan kawasan yang dihuni 75% pengusaha ekspor-impor nasional Italia yang sekaligus merupakan anggota AICE.
Adapun Urso menegaskan, di tahun ini, Italia masih berfokus pada BRIC, terutama Brasil dan Cina, yang selama ini berperan penting dalam sistem perdagangan internasional Italia. Permulaan CAFTA sejak Januari 2010, rencana Shanghai Expo 2010, dan prediksi pertumbuhan ekonomi Cina di tahun ini yang akan mencapai 10%, menjadi faktor-faktor yang meningkatkan posisi strategis Cina sebagai mitradagang bagi Italia. Ekspansi pasar internasional Italia merambah juga ke Asia Tenggara, melalui rencana pengiriman misi dagang ke Malaysia, Vietnam, Thailand,
dan Singapura.
Tantangan bagi Italia di tahun ini adalah pengembangan industri UKM, ekspansi ke kawasan Timur Tengah, pencarian mitra-dagang internasional yang baru, dan target prediksi peningkatan GDP 2010-2011 senilai 0,7% hingga 1%. Dalam konteks ini, Indonesia berpeluang cukup baik untuk menjawab tantangan Italia, yakni melalui positioning potensi dan kapasitas perdagangan internasional sebagai koordinator G33 yang masih merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Peluang kerjasama menjelang Expo Milan 2015, ditunjang penandatanganan MoU antara Kemendag RI dan Walikota Milan di pertengahan tahun lalu, diharapkan menjadi landasan kuat bagi kerjasama kedua pihak agar kemudian bisa
ditindaklanjuti dengan optimalisasi kinerja Joint Working Group.
Tantangan baru penetrasi pasar Italia bagi negara industri seperti Indonesia di antaranya adalah strategi internasionalisasi perekonomian defensif guna menyeimbangkan neraca perdagangan Italia dan promosi “made in Italia” yang begitu gencar. Adapun secara sektoral, Italia akan mempromosikan peluang perekonomian baru untuk sektor produksi daur ulang industri tekstil.
Sumber: Kementerian Perdangan RI
Bertema Sistem Perdagangan Italia dan Tantangan dalam Menembus Pasar Internasional, pertemuan tahunan tersebut menampilkan Adolf Urso (Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Internasional Italia) dan sejumlah pejabat pemerintah daerah urusan perdagangan internasional semisal Carlo Sangalli (Presiden Confcommercio, perusahaan pariwisata di Milan), Romano La Russa (pejabat urusan industri, UKM, dan koperasi provinsi Lombardia), dan Pier Andrea Chevallard (Sekjen Kadin Milan).
Fenomena “low cost internationalisation” pada 2009, yang dipicu orientasi pengusaha Italia ke kawasan Afrika Utara dan Teluk Persia, telah meningkatkan jumlah pengangguran dan menurunkan industri serta amortisasi sosial Italia secara nasional. Rotti dalam sambutannya menekankan, meski masih dalam periode krisis global, prestasi perdagangan internasional Lombardia hingga September 2009 mencapai 69,6 milyar Euro untuk impor (32,4% dari nilai impor nasional Italia yang bernilai 214,8 milyar Euro). Sedangkan ekspor Lombardia yang mencapai lebih dari Berita Perdagangan bersumber dari artikel dan liputan dari dalam atau dari luar Kemendag, berbagai tulisan di berbagai media lokal dan asing, kawat berita dari berbagai Perwakilan RI di luar negeri, dan informasi dari instansi/dinas perdagangan di daerah.
Materi disunting dan diolah kembali oleh Staf Komunikasi Pimpinan pada Pusat Humas Kementerian Perdagangan.
60 milyar Euro (28,6% dari nilai ekspor nasional Italia sebesar 209,79 milyar Euro) turun sebesar 22,6% dibanding tahun lalu. Sekadar catatan, Lombardia merupakan kawasan yang dihuni 75% pengusaha ekspor-impor nasional Italia yang sekaligus merupakan anggota AICE.
Adapun Urso menegaskan, di tahun ini, Italia masih berfokus pada BRIC, terutama Brasil dan Cina, yang selama ini berperan penting dalam sistem perdagangan internasional Italia. Permulaan CAFTA sejak Januari 2010, rencana Shanghai Expo 2010, dan prediksi pertumbuhan ekonomi Cina di tahun ini yang akan mencapai 10%, menjadi faktor-faktor yang meningkatkan posisi strategis Cina sebagai mitradagang bagi Italia. Ekspansi pasar internasional Italia merambah juga ke Asia Tenggara, melalui rencana pengiriman misi dagang ke Malaysia, Vietnam, Thailand,
dan Singapura.
Tantangan bagi Italia di tahun ini adalah pengembangan industri UKM, ekspansi ke kawasan Timur Tengah, pencarian mitra-dagang internasional yang baru, dan target prediksi peningkatan GDP 2010-2011 senilai 0,7% hingga 1%. Dalam konteks ini, Indonesia berpeluang cukup baik untuk menjawab tantangan Italia, yakni melalui positioning potensi dan kapasitas perdagangan internasional sebagai koordinator G33 yang masih merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Peluang kerjasama menjelang Expo Milan 2015, ditunjang penandatanganan MoU antara Kemendag RI dan Walikota Milan di pertengahan tahun lalu, diharapkan menjadi landasan kuat bagi kerjasama kedua pihak agar kemudian bisa
ditindaklanjuti dengan optimalisasi kinerja Joint Working Group.
Tantangan baru penetrasi pasar Italia bagi negara industri seperti Indonesia di antaranya adalah strategi internasionalisasi perekonomian defensif guna menyeimbangkan neraca perdagangan Italia dan promosi “made in Italia” yang begitu gencar. Adapun secara sektoral, Italia akan mempromosikan peluang perekonomian baru untuk sektor produksi daur ulang industri tekstil.
Sumber: Kementerian Perdangan RI