KOTA MEDAN KE DEPAN JADI MOTOR PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Ir Syaiful Bahri Lubis mengatakan Kota Medan 10-20 tahun ke depan akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Wilayah Sumatera Bagian Utara."Kota Medan menjadi loko daripada kota lain yang ada di Sumatera Utara dan mengangkat pertumbuhan ekonomi wilayah lain," kata Syaiful Bahri kepada wartawan di Balaikota Medan, Selasa (4/5).
Syaiful menjelaskan, Kota Medan ke depan akan menjadi salah satu contoh kota metropolitan. Kini, rencana umum tata ruang sudah disiap Bappeda, dan disahkan gubernur dan kini tinggal menunggu pengesahan pusat yang dikelola Departemen PU Dirjen Penataan Ruang.
Dia menjelaskan, rencana umum tata ruang mengalami perubahan dari UU No 24 tahun 1992 ke UU No 26 tahun 2007 selang waktu RTRW dari 10 tahun menjadi 20 tahun.
Untuk itu, Kota Medan yang kini berpenduduk 2,5 juta ke depan bisa mencapai 5 juta jiwa. Makanya, sebagai kota yang tidak memiliki memiliki sumber daya alam (SDA) tapi Kota Medan memiliki kemampuan sumber daya buatan, industri, pengolahan barnag dan lapangan kerja. Akhirnya terjadi putaran ekonomi dan akhirnya peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Masalah perkotaan, lanjut lulusan Institut Teknologi Bandung ini, ada konsep, gambaran yang bisa menjadi contoh dan pemikiran yakni strategi penyusunan kebijakan dan strategi secara nasional masalah perkotaan yakni meningkatan peran kota sbagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Menyebarkan konsentrasi permbuhan perkotaan untuk mengetasi kemelut antarwilayah.
Pinggiran
Dia menjelaskan, harus ada pembangunan di semua lini di pinggiran dibangun, kawasan wisata dibangun dan kawasan bersejarah juga mendapat prioritas pembangunan.
"Pemko Medan saat ini sedang memperhatikan pembangunan kawasan wisata seperti Danau Siombak, dan kawasan sejarah seperti Situs China di Kota Bangun. Kini tanahnya sudah dibebaskan dengan APBD Kota Medan dengan bekerjasama sejarawan Unimed Ichwan Azhari," ungkapnya.
Strategi lain, menge depankan pem bangunan sosial budaya dan pem bangunan kemanusiaan di perkotaan. Menurutnya, SDM perkotaan harus diunggulkan makanya pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas kerja.
Selain itu, harus bisa memastikan kota mampu memanfaatkan potensi ekonomi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan kapasitas fiskal lokal.
Memacu pembangunan kebutuhan sarana dan prasarana perhubungan bagi masyarakat sesuai dengan ditetapkan fungsi yang ditetapkan karakteristik setempat serta berorientasi pada pola pembangunan kota yang berbasis angkutan umum massal. Artinya, untuk menghindari kemacetan angkutan massal harus disegerakan dan direncanakan.
"Kalau memang perlu diaktifkan kembali jalur kereta api dari Binjai ke Medan, jalur Medan ke Belawan, Medan ke Deli Tua atau Medan ke Tembung. Jika memang pemerintah tidak sanggup diswastakan," katanya.
Syaiful Bahri kalau dibuat jalan tol tidak akan mengurangi macet bahkan lebih mensengsarakan rakyat. Kalau bisa monorel seperti di Bangkok.
Dia juga menegaskan ke depan agar Kota Medan lebih baik Kota harus mampu meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan serta memfasilitasi munculnya kepemimpinna yang visioner dan meningkatkan kapasitas aparatur dan kelembagaan kota serta mendorong diterapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.
Dia menambahkan eks kawasan Bandara Polonia akan tetap menjadi Central Business Distrik (CBD) dimana sarana perkantoran dan perbelanjaan akan dikembangkan.
Rabu, 2010-05-05 08:29:32Wib
Sumber: http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=9106
0 komentar:
Posting Komentar