Senin, 30 Agustus 2010

Mengada-ada, Pastor di Korsel Tolak Sukuk dengan Alasan Teroris

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Penyusunan peraturan mengenai sukuk atau obligasi syariah di Korea Selatan tampaknya akan molor, setelah mendapat pertentangan dari tokoh agama di negara tersebut. Asisten Direktur Komite Chairman, Kang Ghil Boo, mengatakan legislator akan meninjau proposal peraturan pajak pada sukuk paling cepat pada November.

Berdasar Korea Investment&Securities Co, penjualan sukuk di negara ginseng tersebut dapat mencapai 1 miliar dolar AS per tahun karena sejumlah perusahaan seperti GS Engineering dan Construction Corp mencoba menghimpun dana sesuai dengan prinsip syariah untuk membangun pembangkit listrik dan gedung pencakar langit di Timur Tengah.

Anggota Komite Partai Nasional Besar, Yoo Il Ho, mengatakan sejumlah pendeta gereja telah mendekatinya dan menyampaikan kekhawatiran bahwa dana sukuk akan dipakai oleh teroris. ''Namun saya telah menjelaskan kepada mereka bahwa sukuk ini tidak ada hubungannya dengan hal itu,'' kata Ho, seperti dikutip laman Bloomberg, Senin (30/8).

Pertentangan berasal dari kepala pastor di Korean Association of Church Communication, Lee Man Sub. Ia mengkhawatirkan jika dana yang diperoleh dari sukuk akan digunakan untuk kegiatan teroris.

Kepala Tim Keuangan Syariah Korea Investment, Lee Yul Hee, menuturkan kekhawatiran bahwa sukuk akan mendanai teroris merupakan phobia yang tidak beralasan. ''Dengan menjalin hubungan lebih erat dengan Timur Tengah akan memperkecil defisit perdagangan regional Korea,'' ujarnya.

Anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council) seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab menyalurkan 68 persen dari kebutuhan minyak di Korea dan 53 persen gas alam pada tahun lalu. Menurut Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, hal tersebut menyebabkan defisit sebesar 38 miliar dolar AS.

Red: Budi Raharjo
Rep: Yogie Respati

Sumber: Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita, Senin, 30 Agustus 2010, 16:02 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Liputan Informasi Umum & Syari'ah

Liputan Informasi Koperasi Ekonomi Syariah Kemenneg KUKM Bank Syariah Dalam Negeri Informasi iB Kebijakan Bank Komunitas Dinas Koperasi dan UKM Politik Ekonomi Mikro Koperasi Syariah Bank indonesia Internasional Republika Online BMT Berbagi Pengalaman Resensi Buku APBN LKM Pasar Tradisional Pembiayaan Asbanda Asbisindo Bank Muamalat Indonesia (BMI) Bank Umum Syari'ah (BUS) Karir Manajemen Motivasi Perbanas Perbankan Syari'ah Bank Indonesia Perbarindo RAPBN Riba Suku Bunga ATM Ahad-Net International Al Ijarah Finance (Alif) Antara Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) BBM Bersubsidi BNI Syari'ah BPH Migas BPPN BPRS BTN Syari'ah Bagi Hasil Bank Pembangunan Asia (ADB) Bank Pembangunan Islam (IDB) Beras Cerita Sukses DPR Dinar dan Dirham Exer Indonesia GAIKINDO GS Engineering Contruction Corp Gross Tones (GT) Gula Industri Kecil Joint Financing Auto Muamalat K-link Kelompok Bank Indonesia Kerjasama Konversi Bank Syariah Koperasi Internasional Korea investment dan Securities Co Korean Association of Church Communication Kredit Usaha Rakyat Lembaga Penjamin Simpanan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteri ESDM Menteri Koordinator Perekonomian Menteri Perdagangan Menteri Perindustrian Minyak Tanah Multi Level Marketing Syari'ah(MLMS) Nasabah Nelayan Obligasi Syari'ah Offshore Corporate Service One Day Approval Organisasi Buruh Internasional (ILO) Otomatif PDB PNBP Pameran Pasar Petisah Medan Pastor Pemegang Saham Pendidikan Perbankan Perikanan Pertamina Premium Produk Properti PusKopSyah BMT Sumut Real Estate Real Time Online SBI SUKUK Situs Berita APIndonesia.Com Solar Sorak Finanial Holdings Pte Ltd Tabungan Tehnologi Teroris Tim Keuangan Syari'ah Korea UFO BKB Uang Palsu Unit Jasa Keuangan Mikro Unit Usaha Syari'ah Utang Indonesia