Kemkop UKM Minta Tambahan Anggaran Rp 508 M Pada APBNP 2010
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop-UKM) meminta tambahan anggaran belanja. Dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2010, lembaga yang dikomandani Syarief Hasan tersebut mengajukan bujet belanja ekstra sebanyak Rp 508,5 miliar.Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengungkapkan, kementeriannya berencana menggunakan anggaran tambahan ini untuk membiayai beberapa program, yakni pengembangan pasar tradisional dan UKM. Untuk revitalisasi pasar tradisional, Syarief bilang, butuh tambahan dana sebesar Rp 256 miliar. “Ini untuk pembangunan, rehabilitasi, dan pemberdayaan 225 pasar dan 1.050 pedagang kakilima,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi Koperasi dan UKM (VI) DPR, Selasa (13/4).
Sedang buat pengembangan kewirausahaan dan pelaku UKM memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp 247,5 miliar. Sebagian duit itu akan dipakai Kemkop-UKM untuk membangun tempat pelatihan keterampilan usaha sebanyak 550 unit di 33 provinsi.
Adapun sisanya, akan digunakan untuk mengembangkan Program One Village One Product (OVOP) yang sudah berjalan sejak 2008 lalu. “Akan kami kembangkan di Kabupaten Bangli, Garut, dan Cianjur,” ujar Syarif.
Lalu, Syarif menambahkan, Rp 5 miliar anggaran tambahan lainnya akan dimanfaatkan untuk penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Lembaga Keuangan Mikro.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Arya Bima mengatakan, sebenarnya anggaran tambahan itu masih kurang, kalau melihat tantangan UKM dalam menghadapi Kesepakatan Perdagangan Bebas ASEAN-China (AC-FTA).
Sumber: http://www.majalah-koperasi.com/komisi-vi-dpr-dukung-empat-program-prioritas-apbn-p-kementerian-perdagangan/
Wednesday, April 14th, 2010 | Posted by Dinul Husnan