• MALIKI Pengobatan Tradisional Khusus Seksual Pria
  • Hubungi Kami untuk Pasang Iklan Usaha Anda
  • Tulis Teks yang akan ditampilkan disini

Aset Perbankan Syariah di Malang Tumbuh Nyaris 50 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Aset Bank Umum Syariah (BUS) di Kota Malang, Jawa Timur, tumbuh pesat hingga 48,22 persen atau tumbuh antara 10 hingga 12 persen dibanding periode serupa tahun 2009. Deputi Pemimpin Bank Indonesia Malang, Bidang Pengawasan Perbankan, Laksono Dwionggo, mengatakan, total aset BUS sampai bulan Juni 2010 mencapai Rp 965 miliar atau naik 12,24 persen dari semester pertama tahun 2009 yang hanya sebesar Rp 714 miliar.

Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) juga tumbuh yang mencapai 10,92 persen dengan total aset Rp 43,26 miliar. ''Dengan data pertumbuhan ini, maka bisa dibilang tren pertumbuhannya positif,'' katanya di Malang, Senin (30/8).

Ia menjelaskan, pertumbuhan aset perbankan hingga Juni 2010 tersebut melebihi pencapaian pada periode serupa tahun 2008. Pada 2008, pertumbuhan aset perbankan syariah malah sempat melambat akibat krisis keuangan global. Kendati tidak terkena langsung, beberapa sektor bisnis di Indonesia turut terdampak.

Sementara Pemimpin Bank Indonesia Malang, Totok Hermiyanto, menambahkan animo masyarakat Malang Raya, yang terdiri dari tiga daerah yakni Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu terhadap layanan perbankan syariah cukup tinggi. Sebagian masyarakat Muslim bahkan fanatik memilih perbankan syariah yang tidak mengenal riba, tapi pembagian hasil.

Meski demikian, Totok mengingatkan pentingnya bagi BUS dan BPRS agar lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusianya serta praktisi yang ahli di bidang perbankan syariah juga perlu diperbanyak. ''Selain itu, juga diperlukan pengayaan produk yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masyarakat,'' kata Totok.

Sementara itu, di wilayah Kelompok Bank Indonesia (KBI) Malang terdapat enam kantor cabang bank syariah, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, PT Bank Mega Syariah serta PT Bank Tabungan Negara Syariah. Sedangkan BPRS di wilayah kerja KBI Malang ada sepuluh unit yang tersebar di Malang, Pasuruan serta Probolinggo.

Sumber: Red: Budi Raharjo, Rep: Antara, Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita, Senin, 30 Agustus 2010, 22:09 WIB
Read More

Konsumsi BBM Bersubsidi 2011 Naik 10 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi selama 2011 akan mencapai 42,55 juta kiloliter atau 10,23 persen lebih banyak dibandingkan prediksi konsumsi 2010 sebesar 38,6 juta kiloliter. Menteri ESDM Darwin Saleh dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, mengatakan, prediksi konsumsi 2011 itu dengan asumsi rancang ulang atau "redesign" kebijakan subsidi dan penghematan tidak terlaksana. "Namun, apabila 'redesign' kebijakan subsidi berupa perubahan sistem dari subsidi harga ke model yang lebih tepat sasaran dapat berjalan baik, maka konsumsi BBM subsidi 2011 bisa 36,77 juta kiloliter," katanya.

Sesuai nota keuangan, alokasi BBM subsidi RAPBN 2011 ditetapkan sebesar 36,77 juta kiloliter. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono menambahkan, perkiraan konsumsi sebesar 42,55 juta kiloliter dengan asumsi kapal berbendera Indonesia masih diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi. "Ini terkait azas 'cabotage' yang mengharuskan kapal berbendera Indonesia," katanya.

Asumsi lainnya adalah kapal nelayan di atas 30 gross tones (GT) masih boleh memakai BBM subsidi, kapal pengangkut barang masih pakai BBM subsidi, dan belum adanya pembatasan pemakaian BBM subsidi bagi kendaraan darat, termasuk tambang. Faktor lainnya program konversi minyak tanah ke elpiji masih mengalami kelambatan, belum dilaksanakan distribusi tertutup BBM subsidi, pemanfaatan energi alternatif berjalan lambat, peningkatan jumlah kendaraan bermotor, dan pertumbuhan nelayan, perikanan, dan industri kecil.

Sebelumnya, Tubagus melaporkan, berdasarkan realisasi sampai saat ini, perkiraan konsumsi BBM bersubsidi selama 2010 akan mencapai 38,6 juta kiloliter. Sesuai APBN Perubahan 2010, kuota BBM bersubsidi ditetapkan 36,5 juta kiloliter dengan rincian premium 21,45 juta kiloliter, solar 11,194 juta kiloliter, dan minyak tanah 3,8 juta kiloliter.

Sementara, berdasarkan data PT Pertamina (Persero), selama tujuh bulan pertama 2010, penjualan premium mencapai 13 juta kiloliter atau 60,65 persen dari kuota APBN Perubahan sebesar 21,45 juta kiloliter.
Selanjutnya, solar terjual 7,38 juta kiloliter atau 65,92 persen dari kuota 11,194 juta kiloliter. Sedangkan volume penjualan minyak tanah tercatat 1,45 juta kiloliter atau 38,15 persen dari kuota 3,8 juta kiloliter.
Dengan demikian, secara total konsumsi BBM subsidi mencapai 21,83 juta kiloliter atau 59,8 persen dari kuota 36,5 juta kiloliter.

Menurut Tubagus, sebelumnya BPH Migas memperkirakan, jika tidak terdapat pembatasan, maka konsumsi BBM bersubsidi 2010 bisa membengkak menjadi 40,1 juta kiloliter. "Namun, berdasarkan perkiraan terakhir, konsumsi diperkirakan mencapai 38,6 juta kiloliter," katanya.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant
Sumber: Republika OnLine » Breaking News » Ekonomi, Senin, 30 Agustus 2010, 22:07 WIB
Read More

Mengada-ada, Pastor di Korsel Tolak Sukuk dengan Alasan Teroris

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Penyusunan peraturan mengenai sukuk atau obligasi syariah di Korea Selatan tampaknya akan molor, setelah mendapat pertentangan dari tokoh agama di negara tersebut. Asisten Direktur Komite Chairman, Kang Ghil Boo, mengatakan legislator akan meninjau proposal peraturan pajak pada sukuk paling cepat pada November.

Berdasar Korea Investment&Securities Co, penjualan sukuk di negara ginseng tersebut dapat mencapai 1 miliar dolar AS per tahun karena sejumlah perusahaan seperti GS Engineering dan Construction Corp mencoba menghimpun dana sesuai dengan prinsip syariah untuk membangun pembangkit listrik dan gedung pencakar langit di Timur Tengah.

Anggota Komite Partai Nasional Besar, Yoo Il Ho, mengatakan sejumlah pendeta gereja telah mendekatinya dan menyampaikan kekhawatiran bahwa dana sukuk akan dipakai oleh teroris. ''Namun saya telah menjelaskan kepada mereka bahwa sukuk ini tidak ada hubungannya dengan hal itu,'' kata Ho, seperti dikutip laman Bloomberg, Senin (30/8).

Pertentangan berasal dari kepala pastor di Korean Association of Church Communication, Lee Man Sub. Ia mengkhawatirkan jika dana yang diperoleh dari sukuk akan digunakan untuk kegiatan teroris.

Kepala Tim Keuangan Syariah Korea Investment, Lee Yul Hee, menuturkan kekhawatiran bahwa sukuk akan mendanai teroris merupakan phobia yang tidak beralasan. ''Dengan menjalin hubungan lebih erat dengan Timur Tengah akan memperkecil defisit perdagangan regional Korea,'' ujarnya.

Anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council) seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab menyalurkan 68 persen dari kebutuhan minyak di Korea dan 53 persen gas alam pada tahun lalu. Menurut Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, hal tersebut menyebabkan defisit sebesar 38 miliar dolar AS.

Red: Budi Raharjo
Rep: Yogie Respati

Sumber: Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita, Senin, 30 Agustus 2010, 16:02 WIB
Read More

BMI Gelontorkan Rp 250 Miliar untuk AutoMuamalat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Muamalat Indonesia (BMI) menggandeng Al Ijarah Finance (Alif) untuk penyaluran pembiayaan otomotif. Untuk tahap awal BMI menggelontorkan dana Rp 250 miliar.

Direktur Utama BMI, Arviyan Arifin, mengatakan potensi pembiayaan konsumer sangat besar, termasuk otomotif. Dengan Gaikindo menargetkan penjualan mobil baru 600 ribu unit, maka potensi pembiayaan otomotif cukup besar, apalagi jika ditambah dengan penjualan mobil bekas.

''Kami menyadari BMI memiliki keterbatasan untuk menyalurkan pembiayaan konsumer karena itu sinergi dengan Alif ini menjadi salah satu jalan untuk masuk ke sana terutama pembiayaan otomotif,'' kata Arviyan dalam penandatanganan kerja sama joint financing AutoMuamalat di Arthaloka Building, Jakarta, Senin (30/8).

Di tahap awal sampai akhir tahun ini, lanjutnya, diharapkan dana Rp 250 miliar dapat digunakan seluruhnya untuk pembiayaan otomotif. ''Di tahun depan akan kita lihat lagi perkembangannya tapi setidaknya kami menyediakan dana Rp 1 triliun untuk pembiayaan otomotif yang akan disalurkan secara bertahap,'' jelas Arviyan.

Ia mengakui, dengan hadirnya sejumlah bank syariah baru di Tanah Air, pihaknya dituntut untuk lebih inovatif dan kompetitif. Selain pricing, pihaknya pun menonjolkan layanan dan kemudahan bagi nasabah yang mengajukan pembiayaan otomotif karena didukung sistem real time online dan direncanakan dapat memberi layanan one day approval kepada nasabah.
Red: Budi Raharjo
Rep: Yogie Respati
Sumber: Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita, Senin, 30 Agustus 2010, 14:01 WIB
Read More

MLM Syariah Dapat Sertifikasi MUI

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Majelis Ulama Indonesia melakukan sertifikasi MLM (Multi Level Marketing) Syariah untuk menekan praktik penipuan. Ketua MUI, Amidhan, menjamin MLM yang berlandasan syariah dipastikan tidak kan mengandung riba seperti bisnis moneygame ataupun arisan berantai

''Dari penelitian Dewan Syariah Nasional MUI, praktik penipuan itu umumnya dilakukan oleh perusahaan MLM yang menerapkan sistem riba. Mereka umumnya menjanjikan keuntungan yang berlebihan dan bahkan tidak masuk akal, serta juga memperdagangkan produk haram, atau diragukan kehalalannya,'' kata Amidhan, dalam jumpa pers di Jogja Expo Center, Bantul.

Jumpa pers ini difasilitasi oleh Manager Pengembangan Bisnis K-Link Indonesia, Bayu Riono. Bayu mengatakan perusahaan K-Link sudah berkomitmen untuk mengubah diri dari konvennsional menjadi MLM syariah. Keputusan tersebut adalah positioning bisnis yang menguntungkan semua umat.

''Dengan MLM Syariah ini, maka konsumen Indonesia akan diamankan oleh sistem pengawasan ketat yang dilakukan dewan syariah nasional MUI,'' tutur Bayu.

Amidhan mengungkapkan sejumlah perusahaan MLM kini sudah menerapkan MLM syariah, seperti PT K-Link Indonesia, PT Ahad-Net International, PT UFO BKB Syariah, PT Exer Indonesia.

Sedang Sekretaris Umum MUI, Ichwan Sam, mengungkapkan di Indonesia ada sekitar 600 perusahaan yang menjalankan bisnis dengan sistim MLM, tetapi hanya 65 yang secara resmi terdaftar dalam asosiasi penjualan langsung Indonesia (APLI). ''Sedangkan yang menjalankan MLM syariah baru lima perusahaan,'' kata Ichwan.

Dijelaskannya, untuk mendapat sertifikat syariah, sebuah perusahaan MLM harus menerapkan praktik bisnis yang sesuai syariah, yaitu sistem akad jual belinya sesuai hukum Islam, struktur manajemennya memiliki dewan pengawas. ''Dan yang penting lagi, sistim bisnisnya tidak mezalimi anggotanya,'' tandasnya.

Red: Budi Raharjo
Rep: Yoebal Ganesha
Sumber: Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita, Ahad, 29 Agustus 2010, 21:47 WIB
Read More

BI Tunggu Kepastian Konversi Maybank Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Konversi Maybank Indocorp menjadi Maybank Syariah tertunda karena rencana pemisahan (spin off) unit usaha syariah (UUS) BII ke Maybank Syariah. Rencana spin off ini masih menjadi perdebatan di internal Maybank.

‘’Kalau hanya konversi Maybank Indocorp menjadi Maybank Syariah, sudah selesai sebenarnya, jadi ada 11 BUS (bank umum syariah, red),’’ papar Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Siregar. Tapi belakangan, ujar dia, UUS BII pun ingin dimasukkan ke Maybank Syariah.

Malayan Banking Bhd (Maybank) Malaysia adalah pemegang saham mayoritas Maybank Indocorp dan BII. Maybank menguasai 96,8 persen saham Maybank Indocorp. Di BII, Maybank menguasai 97,5 persen sahamah melalui Sorak Financial Holdings Pte Ltd sebanyak 54,33 persen dan Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) sebanyak 43,19 persen.

Berdasarkan ketentuan kepemilikan tunggal (single presence policy atau SPP) yang diterbitkan BI, Maybank harus melepaskan kepemilikannya di salah satu bank itu atau mengubah salah satunya menjadi bank syariah. Aturan SPP dikecualikan buat pemegang saham pengendali pada dua bank yang melakukan kegiatan dengan prinsip berbeda.

Rencana semula, papar Mulya, Maybank Syariah hasil konversi Maybank Indocorp akan fokus ke layanan korporat. Sementara UUS BII akan bergerak di layanan retail. Meskipun, di pembicaraan yang lebih awal sempat muncul juga menggabungkanUUS BII ke Maybank Syariah hasil konversi Maybank Indocorp. Namun, pada akhirnya yang diajukan ke BI hanyalah konversi Maybank Indocorp menjadi Maybank Syariah, yang prosesnya sudah melewati uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di BI.
Red: Budi Raharjo
Rep: PalupiAnnisaAuliani

Sumber: Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita, Ahad, 29 Agustus 2010, 20:30 WIB
Read More

Pertumbuhan Aset Bank Syariah Capai 80 Persen

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan aset Bank Syariah telah mencapai 80 persen yakni Rp78 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp97 triliun tahun 2010.

"Target pertumbuhan tahun ini kalau bisa aset tumbuh Rp97 triliun. Sekarang masih Rp78 triliun. Tidak tahu bisa tercapai atau tidak," kata Direktur Perbankan Syariah Mulya Siregar di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pertumbuhan aset tersebut didorong oleh semakin bertambahnya produk yang dikeluarkan perbankan syariah dan bertambahnya jumlah Bank Umum Syariah yang akan beroperasi di Indonesia.

Pada Juni 2010, jumlah bank syariah sudah mencapai 10 bank dengan 1.058 kantor di seluruh Indonesia. Mulya mengatakan rencananya akan bertambah satu lagi Bank Umum Syariah yaitu konversi Maybank Indocorp menjadi Maybank Syariah.

Selain itu, ada pula dua investor asing lagi yang menyatakan ketertarikannya ke BI untuk membuat bank syariah di Indonesia. Dua investor asing tersebut adalah Al-Barakah dan Asia Finance Bank.

Pada Juni 2009, baru ada lima bank dengan 643 kantor, kemudian pada Desember 2009, jumlah bank bertambah sedikit menjadi 6 bank dan 711 kantor.

Berdasarkan data BI, hingga akhir Juni 2010, total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah mencapai Rp46,26 triliun. Angka ini naik 34,2 persen dibandingkan dengan pembiayaan per akhir Desember 2009 yang sebesar Rp34,45 triliun.

Jika dibandingkan dengan pembiyaan per Juni 2009 yang sebesar Rp29,71 triliun, maka kinerja penyaluran pembiayaan hingga Juni 2010 ini sudah melonjak hingga 55,7 persen.

Adapun aset bank syariah pada Juni 2009 mencapai total Rp39,53 triliun dan tumbuh menjadi Rp61,12 triliun pada Juni 2010.

Selain bank syariah, ada pula unit usaha syariah yang masih menyatu dengan bank umum. Total jumlah bank yang bergerak di industri syariah termasuk unit usaha syariah mencapai 33 bank dengan 1.302 kantor dan total aset Rp75,2 triliun.

Sumber: Yahoo Bisnis News, Antara - Sabtu, 28 Agustus 2010
Read More

Hatta: Produksi Gula Pada Agustus Turun

Jakarta (ANTARA) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan produksi gula nasional pada Agustus 2010 mengalami penurunan.

"Taksasi (hitungan) stok gula kristal putih hasil produksi untuk kebutuhan rumah tangga dilaporkan sudah turun dari Juli 2,52 juta ton menjadi 2,28 juta ton pada Agustus," ujarnya di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, turunnya nilai produksi ini karena musim panas di Indonesia masuk kategori kemarau basah.

"Bisa dilihat dari bulan Juli-Agustus yang biasanya Jakarta tidak pernah banjir, tahun ini hujan bahkan seperti tidak pernah berhenti," ujarnya.

Ia menambahkan penurunan nilai produksi pangan tidak hanya di Indonesia karena akibat perubahan iklim global banyak negara juga mengalami masalah pangan.

"Upaya negara-negara yang menambah stok pangan ini, ini kita waspadai karena harga pangan kemungkinan akan naik," kata Hatta.

Ia mengatakan kekhawatiran akan perlunya pemenuhan stok gula juga dialami oleh negara tetangga Thailand, yang baru-baru ini memutuskan untuk mengimpor gula.

"Saya baru dapat informasi semalam, kalau Thailand memutuskan untuk impor," ujarnya.

Hatta mengatakan saat ini, pemerintah belum memutuskan kapan dan berapa besaran untuk impor gula walau untuk kebutuhan gula rumah tangga setahun ini diperkirakan jumlahnya akan mencapai 2,7 juta ton, termasuk stok impor sebesar 450 ribu ton.

Deputi Koordinasi Bidang Pertanian dan Kelautan Kementrian Perekonomian Diah Maulida menambahkan dari tambahan sisa persediaan gula awal tahun juga masih ada sebesar 352 ribu ton.

"Jadi untuk tahun ini persediaan gula aman," ujarnya.

Sumber: Yahoo Bisnis News, Antara - Sabtu, 28 Agustus 2010
Read More

Akhir Tahun Surplus 5 Juta Ton Beras

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian memperkirakan pada akhir tahun ini secara nasional akan mengalami surplus beras sebanyak 5 juta ton.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Jumat mengatakan, kondisi tersebut didukung oleh realisasi luas tanam padi per Juli 2010 telah mencapai 12,257 juta hektar.

"Dalam dua bulan ke depan, luas tanam dipastikan masih akan bertambah," katanya.

Dengan asumsi masih cukup tersedia air karena kemarau basah, lanjutnya, maka sasaran tanam bulan Agustus dan September masing-masing seluas 664 ribu ha dan 526 ribu ha akan dapat tercapai.

Sehingga total luas tanam yang akan menentukan produksi tahun 2010, menurut Mentan akan mencapai 13,45 juta ha dan luas panen padi diperkirakan mencapai 13,08 juta ha.

Menurut Suswono, jika produktivitas rata-rata 5,132 ton/ha maka produksi padi tahun ini akan mencapai 67,15 juta ton GKG atau naik 3,08 persen dari angka produksi 2009.

Kenaikan produksi 2010 tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan konsumsi atau sesuai pertumbuhan penduduk yang sebesar 1,34 persen.

Dari data dan fakta itu, kata Mentan Suswono, dapat disimpulkan sampai akhir tahun 2010 pasokan beras aman. "Insya Allah, Indonesia masih mengalami swasembada beras berkelanjutan. Bahkan, kita akan mengalami surplus lebih dari 5 juta ton beras," katanya.

Sementara itu khusus menjelang lebaran, dalam periode Agustus-September 2010, panen terjadi pada sawah seluas 2,046 juta ha (setara 10,19 juta ton GKG).

Luas panen pada Agustus sekitar 1,2 juta ha (setara 6 juta ton GKG) dan pada September 839 ribu ha (setara 4,19 juta ton GKG) yang mana kegiatan panen masih banyak terjadi di Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Kalsel, Sumsel dan Sumut.

Selain beras, lanjutnya, pasokan daging dan telur ayam juga surplus sampai akhir tahun sedangkan ketersediaan gula, daging sapi, bawang merah dan cabe cukup untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran tahun ini.

"Oleh karena itu masyarakat jangan panik karena ketersedian pangan kita aman. Bahkan surplus," katanya

Sumber: Yahoo Bisnis News, Antara - Sabtu, 28 Agustus 2010
Read More

Indonesia Termahal dalam Mendapatkan Dana Investasi

Jakarta, (APIndonesia.com). Laporan Penelitian tentang Hambatan Kritis Pembangunan di Indonesia yang dilakukan secara gabungan antara Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Pembangunan Islam (IDB), dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jakarta, Selasa (10/8/2010) tentang biaya mendapatkan dana investasi di Indonesia dilaporkan tertinggi di Asia Tenggara yang mengakibatkan rendahnya pencairan kredit yang dilakukan oleh perbankan di dalam negeri.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, tingkat suku bunga riil Indonesia relatif tinggi.

Sejak tahun 1997, atau pada saat krisis moneter melanda, suku bunga pinjaman Indonesia lebih tinggi dibanding suku bungan pinjaman di kawasan Asia Tenggara. Pada Desember 2009, suku bunga injaman riil di Indonesia dilaporkan mencapai 10,9 persen

Dibandingkan negara lain, suku bunga pinjaman riil itu jauh lebih tinggi.  Malaysia dengan suku bunga pinjaman riilnya hanya mencapai 3,8 persen, Filipina 3,8 persen, Singapura 6,1 persen,Thailand yang hanya 2,3 persen.

Laporan ini menyebutkan penyebab tingginya suku bunga pinjaman di Indonesia, diantaranya  tingginya ongkos untuk meminjan dana di Indonesia. Kedua, rendahnya tingkat saving (tabungan) masyarakat di Indonesia serta fungsi intermediasi lembaga keuangan domestik yang tidak efisien.

Mohammad Ehsan Khan (Ekonom Utama ADB), mengatakan, masalah yang muncul di Indonesia adalah beralihnya keinginan investor besar untuk mendapatkan pendanaan dari bank. "Mereka cenderung mengalihkan perburuan dananya ke obligasi, terutama dari pasar luar negeri," ungkapnya. (KPS)

Sumber: Situs Berita APIndonesia.Com, Tuesday, 10 August 2010
Read More

Megawati Institute: Target RAPBN 2011 Pesimistis

Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Megawati Institute Arief Budimanta mengatakan, target Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 yang diajukan pemerintah pesimistis.

"Ini seperti trik pemerintah dengan membuat target RAPBN selalu pesimistis, jadi seolah-olah hasilnya pemerintah selalu melebih target, padahal tanpa perlu bekerja, target pemerintah itu bakal tercapai," katanya dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, dalam RAPBN 2011, pemerintah hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,3 persen, dengan inflasi 5,3 persen. Sedangkan nilai tukar diperkirakan Rp9.300 per dolar AS dengan suku bunga SBI tiga bulan 6,5 persen.

Lifting minyak sebesar 970 ribu barel per hari, rasio pajak terhadap PDB mencapai 12 persen dan rasio pendapatan negara bukan pajak (PNBP) mencapai 3,5 persen.

Angka-angka itu, menurut dia sangat konservatif. "Pemerintah tidak usaha bekerja juga target itu terlampaui," katanya.

Ia mengatakan, Megawati Institute pada 2011 memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,5-7 persen lebih tinggi dari pemerintah dan dengan inflasi yang lebih rendah yaitu 4,5-5,0 persen.

"Kita memahami saat ini pertumbuhan ekonomi dunia terus bergerak, berbagai negara yang sebelumnya melambat ekonominya Eropa, Jepang, Amerika kini terus membaik dan kondisi perekonomian dunia juga membaik," katanya.

Sementara itu, untuk nilai tukar ia mengatakan berada pada level Rp8.500-Rp9.000 per dolar AS, seiring dengan aliran dana yang terus masuk.Sedangkan suku bunga SBI tiga bulan diperkirakan bisa mencapai 5-5,5 persen .

Lifting minyak, menurut dia tak banyak berbeda dengan pemerintah di sekitar 960-975 ribu barel per hari. Selain itu, ia meyakini pemerintah harusnya mampu untuk meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB di atas dari 13,5 persen dan rasio PNBP terhadap PDB lebih besar daripada 3,9 persen.

"Namun kenapa pemerintah hanya menargetkan rasio penerimaan pajak 12 persen dan rasio PNBP 3,5 persen," katanya.

Ia mengatakan, target-target pemerintah tersebut menunjukkan pemerintah tidak ingin bekerja keras. "Pemerintah ini kan hanya citra saja, seolah-olah target bisa terlampaui, tapi sebenarnya tanpa pemerintah pun, target-target itu pasti terlampaui, ini trik pemerintah agar dikatakan berhasil," katanya.

Sumber; yahoo News, Antara - Jumat, 27 Agustus
Read More

Penyaluran Kredit Meningkat Rp 7,3 Triliun Dalam Sepekan


TEMPO Interaktif, Jakarta --Penyaluran kredit perbankan mengalami peningkatan Rp 7,34 trilun dalam sepekan terakhir. "Rentang suku bunga dasar kredit industri perbankan turun 5 basis poin," Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah melalui surat elektronik, 26 Agustus 2010.

Sejak awal tahun hingga pekan ketiga Agustus ini , kredit tumbuh 11,85 persen dibanding periode yang sama tahu lalu, pertumbuhan sudah mencapai 19,5 persen.

Suku bunga dasar kredit rupiah turun dari 5,91 persen menjadi 5,85 persen. Turunnya suku bunga dasar kredit rupiah disebabkan turunnya bunga bank swasta sebesar 9 basis poin.

Penurunan terbesar terjadi pada kelompok bank kecil yang turun 12 basis poin. Bank besar mengalami penurunan 7 basis poin dan bank menengah tidak mengalami perubahan.

Peningkatan kredit juga diiringi naiknya dana pihak ketiga. "Setelah turun selama dua minggu terakhir, DPK naik cukup besar," kata Difi. Dana pihak ketiga tumbuh sebesar Rp 11,03 triliun atau tumbuh 5,04 persen sejak awal tahun. Pertumbuhan tahunan dana pihak ketiga  mencapai 14,52 persen.

Kenaikan dana pihak ketiga berasal dari rupiah sebesar Rp 7,76 triliun dan valas Rp 3,27 triliun. Kenaikan terbanyak berasal dari giro sebesar Rp 10,38 triliun dan deposito Rp 2,05 triliun. Tabungan justru mengalami penurunan sampai Rp 1,4 triliun. "Kenaikan giro terkait meningkatnya penyaluran kredit dan transaksi nasabah besar," kata dia.

FAMEGA SYAVIRA

Sumber: Yahoo News, Tempo - Kamis, 26 Agustus 2010
Read More

Harga Cabai Perlahan Turun

VIVAnews - Harga cabai yang dikeluhkan masyarakat perlahan mulai turun. Harga cabe menurun ditengah kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran.

Menurut Kasubdit Hasil Pertanian dan Kehutanan Pariaman Sitorus, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga cabai mulai turun dari Rp33.367 per kg pada Juli menjadi Rp31.896 per kg pada Agustus. Sedangkan bawang merah turun dari Rp20.611 per kg menjadi Rp19.172 per kg.

Berdasarkan catatan BPS, cabai rawit turun dari Rp29.640 per kg di Juli menjadi Rp28.285 per kg pada Agustus. Sedangkan untuk cabai merah turun dari Rp36.504 per kg bulan lalu menjadi Rp28.848 bulan ini.

"Penurunan harga paling besar di cabe merah," ujarnya di Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis 26 Agustus 2010.

Meski harga cabai merah harganya sudah turun, namun fokus utama adalah penurunan harga beras. Harga beras mengalami kenaikan rata-rata 2,5 persen. Pasalnya, beras menjadi kontributor inflasi yang cukup besar. Parimana mencontohkan, untuk inflasi Juli 1,57 persen, beras menyumbang inflasi sebesar 0.26 persen.

Untuk beras medium harga rata-rata di seluruh Indonesia bulan Agustus Rp6.662 atau naik dibanding Juli Rp6.500. Gula pasir Rp10.714 naik dibanding Juli Rp10.390. Untuk minyak goreng kemasan harganya turun dari Rp8.634 pada Juli menjadi Rp8.543 pada Agustus. Minyak goreng curah naik dari Rp9.341 pada Juli naik menjadi Rp9.747 pada Agustus.

Sementara itu, harga daging sapi naik dari Rp65.689 per kilo gram pada Juli naik Rp67.840 per kg. Daging ayam juga mengalami kenaikan dari harga rata-rata Rp25.595 per kg pada Juli menjadi Rp26.325 di Agustus. Sedangkan telur ayam ikut naik Rp15.963 per kg pada Juli naik menjadi Rp16.671 pada Agustus.

Kendati demikian, kenaikan tepung terigu sangat tipis, yaitu Rp7.505 per kg pada Juli menjadi Rp7.510 per kg pada Agustus.

Sumber: Yahoo News, By Antique, Nur Farida Ahniar - Kamis, 26 Agustus 2010
Read More

Liputan Informasi Umum & Syari'ah

Liputan Informasi Koperasi Ekonomi Syariah Kemenneg KUKM Bank Syariah Dalam Negeri Informasi iB Kebijakan Bank Komunitas Dinas Koperasi dan UKM Politik Ekonomi Mikro Koperasi Syariah Bank indonesia Internasional Republika Online BMT Berbagi Pengalaman Resensi Buku APBN LKM Pasar Tradisional Pembiayaan Asbanda Asbisindo Bank Muamalat Indonesia (BMI) Bank Umum Syari'ah (BUS) Karir Manajemen Motivasi Perbanas Perbankan Syari'ah Bank Indonesia Perbarindo RAPBN Riba Suku Bunga ATM Ahad-Net International Al Ijarah Finance (Alif) Antara Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) BBM Bersubsidi BNI Syari'ah BPH Migas BPPN BPRS BTN Syari'ah Bagi Hasil Bank Pembangunan Asia (ADB) Bank Pembangunan Islam (IDB) Beras Cerita Sukses DPR Dinar dan Dirham Exer Indonesia GAIKINDO GS Engineering Contruction Corp Gross Tones (GT) Gula Industri Kecil Joint Financing Auto Muamalat K-link Kelompok Bank Indonesia Kerjasama Konversi Bank Syariah Koperasi Internasional Korea investment dan Securities Co Korean Association of Church Communication Kredit Usaha Rakyat Lembaga Penjamin Simpanan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteri ESDM Menteri Koordinator Perekonomian Menteri Perdagangan Menteri Perindustrian Minyak Tanah Multi Level Marketing Syari'ah(MLMS) Nasabah Nelayan Obligasi Syari'ah Offshore Corporate Service One Day Approval Organisasi Buruh Internasional (ILO) Otomatif PDB PNBP Pameran Pasar Petisah Medan Pastor Pemegang Saham Pendidikan Perbankan Perikanan Pertamina Premium Produk Properti PusKopSyah BMT Sumut Real Estate Real Time Online SBI SUKUK Situs Berita APIndonesia.Com Solar Sorak Finanial Holdings Pte Ltd Tabungan Tehnologi Teroris Tim Keuangan Syari'ah Korea UFO BKB Uang Palsu Unit Jasa Keuangan Mikro Unit Usaha Syari'ah Utang Indonesia